Liputan6.com- Kacang komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) bermanfaat sebagai antidiabetes. Penemuan itu berdasarkan riset yang dilakukan peneliti Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB Dr Arif Hartoyo.

"Isolat protein kacang komak juga mempunyai sifat fungsional seperti antioksidan, antikolesterol, dan antiobesitas," kata Arif di Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/8).

Menurut dia, dari hasil penelitian menunjukkan mencit yang terkena diabetes dan kolesterol tinggi kemudian diberi isolat kacang komak kondisi sel beta-nya sama dengan mencit normal.

Sementara mencit yang menderita diabetes dan kolesterol tinggi sel beta-nya tidak tampak, katanya.

Ia mengatakan, hal itu karena isolat kacang komak menstimulasi peningkatan jumlah sel beta pankreas, sekresi insulin, dan menghambat kerusakan sel beta pankreas sehingga jumlah insulin meningkat yang menyebabkan glukosa darah turun.

Jumlah insulin meningkat, katanya, juga menghambat sintesis VLDL (very low density lipoprotein) meningkatkan aktivitas reseptor LDL (low density lipoprotein) yang menyebabkan kolesterol turun.

"Dengan hasil penelitian ini kacang komak sangat bagus untuk penderita diabetes melitus, karena bisa menurunkan kadar glukosa darah," katanya.

Pengganti kedelai

Ia juga menjelaskan keunggulan kacang komak, yakni sangat cocok sebagai pengganti kedelai. Dikemukakannya bahwa kacang komak mengandung kadar protein tinggi yakni 21,42 persen dan lemak yang rendah yakni 0,98 persen.

Selain itu, kata dia, kacang komak juga bisa menjadi bahan baku pangan fungsional karena mengandung serat pangan tinggi, oligosakarida, fitosterol, flavonoid, globulin 7 S dan 11 S.(ANT/MEL)


Sumber : Liputan6

Baca Selengkapnya
Diposting oleh Tabugan Keluarga Sawah on Sabtu, 04 Agustus 2012

 












Liputan6.com- Buah yang banyak mengandung serat dan vitamin C sangat diperlukan tubuh untuk menjalani puasa. Satu di antaranya buah kiwi. "Kiwi adalah buah yang kaya akan vitamin C dan memiliki indeks glikemik yang rendah," kata dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fiastuti Witjaksono, baru-baru ini.

Ia menjelaskan, indeks glikemik rendah membantu metabolisme tubuh terutama dalam menjaga kadar gula darah agar tetap stabil. Sebab, gula darah yang stabil mempengaruhi produksi insulin menjadi terkontrol sehingga produksinya tidak terlalu banyak.

Fiastuti juga menjelaskan, hormon insulin yang terlalu banyak akan membuat rasa lapar lebih cepat terasa. "Selain itu, kiwi adalah buah yang tinggi akan serat, baik serat larut dan serat tak larut," paparnya.

Serat larut berfungsi untuk menjaga penyerapan karbohidrat dan lemak. Sementara, serat tak larut membantu untuk menjaga bakteri baik yang memberi makan sel usus.

Fiastuti juga mengemukakan, kiwi adalah satu-satunya buah yang mengandung enzim pencernaan yang bernama enzim actinidin. Enzim ini berfungsi untuk membantu mencerna protein menjadi lebih optimal. "Dengan protein yang tercerna optimal, otomatis tubuh memiliki nutrisi yang cukup untuk menjaga tubuh selama menjalani ibadah puasa," demikian Fiastuti.


Sumber : Liputan6

Baca Selengkapnya
Diposting oleh Tabugan Keluarga Sawah on