Vagina memang organ yang misterius. Wanita akan kesulitan menyadari apakah vaginanya sehat...
Lombong Ilmu (Kesehatan)- Vagina memang organ yang misterius. Wanita akan kesulitan menyadari apakah vaginanya sehat. Cairan kental (lendir) dari Ms V sebenarnya sehat karena Ms V memiliki pembersih diri terbaik.
Ms V bisa mempertahankan keseimbangan dari bakteri bahkan dapat membersihkan zat asing. Ketika Anda bertanya, apakah daerah bawah Anda sehat, perlu diingat bahwa vagina sehat tidak berbau. Ada berbagai alasan yang membuat vagina Anda berbau. Berikut ulasannya sebagaimana dilansir askdanandjennifer, Rabu (18/7):
1. Jorok
Bila Anda menjaga kebersihan, Anda bisa menghentikan bau vagina. Anda bisa menggunakan sabun batangan atau sabun badan untuk membersihkan Mr V dan bagian luar area genital. Pastikan Anda mengeringkan vagina dengan benar agar tetap sehat.
Jika Anda menggunakan sabun yang terlalu wangi, Anda memicu risiko menciptakan iritasi di daerah vagina. Hati-hati, iritasi ini bisa menyebabkan infeksi.
Infeksi yang paling umum terjadi karena kotoran masuk ke vagina setelah buang air besar. Ingat basuh dari depan ke belakang untuk menghindari infeksi.
2. Infeksi
Salah satu cara terbaik untuk memerangi infeksi dan bau adalah dengan mendapatkan sedikit udara di sana. Mulailah mengenakan celana dalam yang longgar dari bahan katun. Ini akan membawa banyak aliran udara ke vagina dan mengurangi jumlah keringat.
Ketika keringat menumpuk di vagina maka akan berbau. Jika Anda mencium bau amis di bawah sana, Anda mungkin terinfeksi bakteri.
Ada berbagai obat yang mengobati infeksi bakteri. Sejumlah wanita bisa keliru dengan bau vagina yang mereka sangka infeksi. Padahal wanita itu bisa saja memiliki penyakit pelvic inflammatory disease (PID). Ini juga dikenal dengan kanker serviks.
Jika Anda berpikir berisiko PID, konsultasikan dengan dokter kandungan.
3. Hindari douching
Douching bisa menyakiti Anda. Douching biasanya digunakan sebelum melakukan hubungan seks untuk memastikan semuanya bersih. Masalahnya, ketika Anda menyemprotkan air ke vagina, Anda membersihkan cairan alami yang digunakan untuk memerangi infeksi.
Douching dapat meningkatkan perkembangan infeksi bakteri karena meningkatkan keasaman. Douching juga dapat menyebabkan vagina menjadi mudah merah. Douching hanya dilakukan jika dokter Anda telah menginstruksikan. Daripada douching, basahi alat kelamin dengan air hangat.
4. Infeksi Jamur
Salah satu infeksi yang paling umum untuk vagina adalah infeksi jamur. Gejala yang sangat biasa adalah gatal. Tanda lainnya dalah rasa sakit di dalam atau sekitar vagina.
Jika Vulva Anda merah dan membengkak, Anda mungkin terkena infeksi jamur. Saat ini Anda tak diperkenankan berhubungan seksual. Karena bisa menyebabkan masalah lebih buruk.
Infeksi jamur dapat memicu kotoran yang abnormal. Kadang-kadang yang keluar berwarna putih atau bening. Atau juga bisa abu-abu atau hijau. Jika Anda mencium bau ikan, Anda harus bertemu dokter. Anda bisa saja memiliki vaginosis bakteri atau trikomoniasis.
5. Infeksi Menular Seksual (IMS)
IMS penyebab keputihan dan bau. IMS biasanya karena hubungan seks tanpa kondom. Gonore adalah PMS yang sangat umum yang biasanya muncul dalam 2-5 hari setelah infeksi terjadi. Gonore dapat menyebabkan keputihan dan buang air kecil yang meningkat.
Ini juga dapat menyebabkan rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil.
Chlamydia merupakan IMS yang biasanya menyebabkan bau vagina. Chlamydia dapat menyebabkan rasa nyeri saat kencing dan keluarnya cairan vagina. Ini juga dapat menyebabkan hubungan seksual sangat menyakitkan.
Sumber : Liputan6
Lombong Ilmu (Kesehatan)- Vagina memang organ yang misterius. Wanita akan kesulitan menyadari apakah vaginanya sehat. Cairan kental (lendir) dari Ms V sebenarnya sehat karena Ms V memiliki pembersih diri terbaik.
Ms V bisa mempertahankan keseimbangan dari bakteri bahkan dapat membersihkan zat asing. Ketika Anda bertanya, apakah daerah bawah Anda sehat, perlu diingat bahwa vagina sehat tidak berbau. Ada berbagai alasan yang membuat vagina Anda berbau. Berikut ulasannya sebagaimana dilansir askdanandjennifer, Rabu (18/7):
1. Jorok
Bila Anda menjaga kebersihan, Anda bisa menghentikan bau vagina. Anda bisa menggunakan sabun batangan atau sabun badan untuk membersihkan Mr V dan bagian luar area genital. Pastikan Anda mengeringkan vagina dengan benar agar tetap sehat.
Jika Anda menggunakan sabun yang terlalu wangi, Anda memicu risiko menciptakan iritasi di daerah vagina. Hati-hati, iritasi ini bisa menyebabkan infeksi.
Infeksi yang paling umum terjadi karena kotoran masuk ke vagina setelah buang air besar. Ingat basuh dari depan ke belakang untuk menghindari infeksi.
2. Infeksi
Salah satu cara terbaik untuk memerangi infeksi dan bau adalah dengan mendapatkan sedikit udara di sana. Mulailah mengenakan celana dalam yang longgar dari bahan katun. Ini akan membawa banyak aliran udara ke vagina dan mengurangi jumlah keringat.
Ketika keringat menumpuk di vagina maka akan berbau. Jika Anda mencium bau amis di bawah sana, Anda mungkin terinfeksi bakteri.
Ada berbagai obat yang mengobati infeksi bakteri. Sejumlah wanita bisa keliru dengan bau vagina yang mereka sangka infeksi. Padahal wanita itu bisa saja memiliki penyakit pelvic inflammatory disease (PID). Ini juga dikenal dengan kanker serviks.
Jika Anda berpikir berisiko PID, konsultasikan dengan dokter kandungan.
3. Hindari douching
Douching bisa menyakiti Anda. Douching biasanya digunakan sebelum melakukan hubungan seks untuk memastikan semuanya bersih. Masalahnya, ketika Anda menyemprotkan air ke vagina, Anda membersihkan cairan alami yang digunakan untuk memerangi infeksi.
Douching dapat meningkatkan perkembangan infeksi bakteri karena meningkatkan keasaman. Douching juga dapat menyebabkan vagina menjadi mudah merah. Douching hanya dilakukan jika dokter Anda telah menginstruksikan. Daripada douching, basahi alat kelamin dengan air hangat.
4. Infeksi Jamur
Salah satu infeksi yang paling umum untuk vagina adalah infeksi jamur. Gejala yang sangat biasa adalah gatal. Tanda lainnya dalah rasa sakit di dalam atau sekitar vagina.
Jika Vulva Anda merah dan membengkak, Anda mungkin terkena infeksi jamur. Saat ini Anda tak diperkenankan berhubungan seksual. Karena bisa menyebabkan masalah lebih buruk.
Infeksi jamur dapat memicu kotoran yang abnormal. Kadang-kadang yang keluar berwarna putih atau bening. Atau juga bisa abu-abu atau hijau. Jika Anda mencium bau ikan, Anda harus bertemu dokter. Anda bisa saja memiliki vaginosis bakteri atau trikomoniasis.
5. Infeksi Menular Seksual (IMS)
IMS penyebab keputihan dan bau. IMS biasanya karena hubungan seks tanpa kondom. Gonore adalah PMS yang sangat umum yang biasanya muncul dalam 2-5 hari setelah infeksi terjadi. Gonore dapat menyebabkan keputihan dan buang air kecil yang meningkat.
Ini juga dapat menyebabkan rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil.
Chlamydia merupakan IMS yang biasanya menyebabkan bau vagina. Chlamydia dapat menyebabkan rasa nyeri saat kencing dan keluarnya cairan vagina. Ini juga dapat menyebabkan hubungan seksual sangat menyakitkan.
Sumber : Liputan6
0 komentar