IlmuKomputer95.co.cc- Sebuah virus spyware super canggih menginfeksi jariangan komputer negara Timur Tengah, termasuk Iran. Virus tersebut dilaporkan juga digunakan untuk menggagalkan ambisi nuklir Iran. Seperti diwartakan ZeeNews, Selasa (29/5), virus ini mengintai ribuan komputer di seluruh Timur Tengah selama lima tahun sebagai bagian dari kampanye perang cyber yang canggih.
Iran mengakui bahwa virus berjenis worm tersebut telah merusak sentrifugal yang beroperasi di fasilitas pengayaan uranium di Nantaz. Virus tersebut secara aktif digunakan sebagai senjata maya yang menyerang entitas di beberapa negara. Tujuannya, tidak lain sebagai "spionase cyber."
Perusahaan keamanan Internet Kaspersky mengungkapkan virus itu dirancang untuk mengumpulkan dan menghapus informasi sensitif. Kaspersky, salah satu produsen perangkat lunak anti-virus terbesar di dunia, mengatakan bug tersebut telah menginfeksi komputer di Iran, Tepi Barat, Sudan, Suriah, Lebanon, Arab Saudi dan Mesir.
"Kompleksitas dan fungsionalitas dari program berbahaya baru ditemukan melebihi semua ancaman cyber lainnya," kata Vitaly Kamluk, ahli virus dari Kaspersky dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan, virus tersebut mengandung elemen tertentu yang digunakan dalam Stuxnet dan tidak terdeteksi pada malware lainnya.
Worm ini telah beroperasi diam-diam selama sedikitnya dua tahun. Penyebaran virus tersebut diyakini dilakukan oleh kelompok yang terorganisir dengan baik dan didanai orang yang cukup berpengaruh.(IAN)
Iran mengakui bahwa virus berjenis worm tersebut telah merusak sentrifugal yang beroperasi di fasilitas pengayaan uranium di Nantaz. Virus tersebut secara aktif digunakan sebagai senjata maya yang menyerang entitas di beberapa negara. Tujuannya, tidak lain sebagai "spionase cyber."
Perusahaan keamanan Internet Kaspersky mengungkapkan virus itu dirancang untuk mengumpulkan dan menghapus informasi sensitif. Kaspersky, salah satu produsen perangkat lunak anti-virus terbesar di dunia, mengatakan bug tersebut telah menginfeksi komputer di Iran, Tepi Barat, Sudan, Suriah, Lebanon, Arab Saudi dan Mesir.
"Kompleksitas dan fungsionalitas dari program berbahaya baru ditemukan melebihi semua ancaman cyber lainnya," kata Vitaly Kamluk, ahli virus dari Kaspersky dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan, virus tersebut mengandung elemen tertentu yang digunakan dalam Stuxnet dan tidak terdeteksi pada malware lainnya.
Worm ini telah beroperasi diam-diam selama sedikitnya dua tahun. Penyebaran virus tersebut diyakini dilakukan oleh kelompok yang terorganisir dengan baik dan didanai orang yang cukup berpengaruh.(IAN)
Sumber : Liputan6
Copyright © 2011-2013 Ilmu Komputer 95. Hak cipta dilindungi Oleh Undang-undang.
0 komentar