Daftar kontak perusahaan dan individu yang mengajukan nama domain ke regulator global Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) beredar di internet.
IlmuKomputer95.co.cc- Daftar kontak perusahaan dan individu yang mengajukan nama domain ke regulator global Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) beredar di internet.
Dokumen ini bocor pada Kamis (14/6/2012) malam, sehari setelah ICANN merilis ribuan nama domain yang diajukan dalam program Generic Top Level Domain (TLD).
ICANN mengakui bahwa mereka keliru menerbitkan dokumen yang di dalamnya ada nama dan alamat e-mail penanggung jawab peminat domain.
Kemampuan ICANN dalam mengelola domain pun dipertanyakan. Menurut Lauren Weinstein, pendiri People for Internet Responsibility, pengajuan domain ini menjadi masalah serius karena program ini diikuti oleh individu dan perusahaan dari seluruh dunia.
Apalagi, program Generic TLD ini merupakan proyek jutaan dollar AS. Satu nama domain dihargai 185.000 dollar AS (sekitar Rp 1,7 miliar). Sementara itu, ada 1.930 nama domain yang sudah diajukan.
Dikutip dari Time, ICANN juga melakukan kesalahan besar saat mengumumkan daftar nama domain, Rabu pekan lalu. Penulisan domain dalam bahasa Arab ditulis dari kiri ke kanan, bukan dari kanan ke kiri.
Presiden sekaligus CEO ICANN Rod Beckstrom berpendapat, banyak perusahaan yang menginginkan domain baru untuk mengantisipasi masa depan internet.
"Kita sedang berdiri di titik puncak dan sebuah era baru inovasi online. Hal ini akan menandai bisnis baru, alat pemasaran baru, pekerjaan baru, dan cara-cara baru untuk menghubungkan masyarakat dengan berbagai informasi di internet," tutur Beckstrom, seperti dikutip dari Digital Trends.
Program Generic TLD memungkinkan perusahaan memiliki domain sendiri untuk menggantikan .com (dotcom). Perusahaan Indonesia yang ikut program ini adalah operator seluler Axis Telekom Indonesia, yang mengajukan domain .axis. Sebagai contoh, Axis bisa saja membuat alamat produk.axis untuk informasi seputar produk atau promo.axis untuk informasi promosi.
Di sisi lain, ada kritik dari berbagai pihak bahwa nama domain baru itu akan menciptakan kebingunan di kalangan pengguna internet. Budaya domain lama, seperti .com, .net, .org, maupun domain lokal, tampaknya lebih mudah diingat oleh masyarakat yang awam terhadap internet.
Sumber : Tekno Kompas
Copyright © 2011-2013 Ilmu Komputer 95. Hak cipta dilindungi Oleh Undang-undang.
0 komentar